Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
4.11 Mengkonstruksikan
teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. menentukan bagian-bagian ( struktur) teks negosiasi;
2. menyebutkan unsur-unsur surat penawaran dan pemesanan barang;
3. mengidentifikasi pasangan tuturan dalam teks negosisi;
4. mengidentifikasi kalimat persuasif dalam teks negosiasi.
Menentukan Bagian (Struktur) Teks Negosiasi
Seperti genre teks lainnya, teks negosiasi juga mempunyai struktur teks yang khas. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan,
penawaran dan persetujuan.
Perhatikan contoh analisis struktur teks negosiasi berikut ini.
Penjual Penjual |
“Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil menunjuk ke rah mangga gedong gincu) “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.” |
Orientasi
|
Pembeli |
“Boleh kurang kan, bang?” |
Pengajuan |
Penjual |
“Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan.
Masak pohon.” |
Penawaran |
Pembeli |
“Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?” |
Pengajuan |
Penjual |
“Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya
dapat untung, Bu.” |
Penawaran |
Pembeli |
“Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” |
Pengajuan |
Penjual |
“Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” |
Penawaran |
Pembeli Penjual Pembeli |
“Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.” “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.” “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.” |
Persetujuan
|
Dalam contoh negosiasi di atas, proses pengajuan dan penawaran
terjadi lebih dari satu kali hingga tercapai kesepakatan.
Selanjutnya, kerjakanlah latihan berikut untuk menguatkan pemahamanmu tentang struktur teks negosiasi.
KERJAKAN TUGAS MANDIRI 2 TEKS NEGOSIASI
Petunjuk:
Bacalah teks
negosiasi berikut ini
kemudian analisislah struktur teksnya, Kerjakan seperti
contoh diatas!
NEGOSIASI WARGA DENGAN INVESTOR
Sudah tiga tahun lebih warga
dusun Sejahtera
berjuang
untuk menyelamatkan
sumber mata air yang terletak
di desanya.
Perjuangan
panjang
tersebut
bermula ketika sebuah perusahaan properti
mulai
membangun
hotel
di kawasan
sumber mata air tersebut. Sumber
air
“Panguripan” menjadi tumpuan
hidup
tidak hanya bagi
enam ribu
warga desa
Sejahtera tetapi juga bagi
puluhan
ribu warga
desa
sekitarnya. Sumber air
panguripan menjadi
penyedia air bersir untuk
dikonsumsi sekaligus untuk
memenuhi
pengairan sawah
bagi puluhan hektar sawah. Bila
pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.
Meskipun beberapa
kali didemo warga,
pihak
pengembang tetap
bersikukuh melanjutkan pembangunannya.
Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy di ruangannya.
Edy
: “Silakan duduk bapak
dan
Ibu. Selamat pagi. Boleh saya
tahu
bapak dan ibu ini berasal darimana?“
Kepala Desa
: “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa,
dan
satu lagi
Pak
Rahmat,
salah satu
tokoh masyarakat
yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas
kedatangan Bapak dan Ibu ke
kantor saya.
Dengansenanghati,sebagai direktur saya akanmendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.
Edy
: “Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan
pembangunan
hotel
dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan
hotel
tepat
di atas
mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan
hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Dan ini mengancam
kelestarian mata air kami.”
Warga II
: “Sekali
lagi saya
tegaskan,
Pak. Kami tidak
akan pernah menyetujui
pembangunan
hotel
atau apa pun di
atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”
Kepala Desa
: “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak
rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak
akan
pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan
adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum,
sawah
kami juga membutuhkan air.”
Warga II
: “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan
kami tidak segera dipenuhi!“
Edy
: “Bapak
dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, keWali Kota
sudah mengeluarkan surat
perintah penghentian
pembangunan hotel.”
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana
pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”
Kepala desa : “Bilabenar demikian, sebagaikepala desasaya akanmembantu
Bapak
menemukan
lahan
baru
yang tidak
terlalu
jauh dari
sumber Panguripan.”
Edy
: “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan
sangatberterima kasih. Hari ini juga saya akanmemerintahkan
anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy
: “Saya
juga
berterima
kasih
karena Pak Lurah
berhasil
menghentikan demo warga.”